Sejauh apa kau mencari ketenangan? Ke manapun kau lari tetap saja kau merasakan hampa.
Sudahlah, hentikan drama-drama tak bermanfaat serupa sinetron dan novel metropop. Cukup cari pemilik hatimu di hamparan sajadah. Shalatlah dan berdoa!
Tak usah kau cari jauh-jauh tempat penenang hatimu, pelepas gundahmu. Karena yang bermasalah adalah hati dan pikiranmu.
Kau meratap seolah kau tak punya siapa-siapa dan merasa sendiri. Katakan padaku siapa sebenarnya yang menghilang? Dirimu ataukah Tuhan? Kau merasa Tuhan menghilang padahal sesungguhnya kau yang menjauhkan diri dari-Nya dan sibuk dengan pikiran dan hatimu. Lalu kau sebut Tuhan tak peduli? Kau yang tak melibatkan Tuhan dalam perbincangan pikiran dan hatimu. Kau ingin melebih-lebihkan kesedihanmu dan berakhir menjadi artis drama tak tertandingi. Apa kau tak malu? Mungkin hanya Tuhan yang tak malu melihatmu.
Sudahlah, tanya pemilik hatimu. Bawa Dia dalam percakapanmu. Kau tahu Dia selalu ada besertamu. Dia melihatmu, mendengarmu, bahkan menyelami irama nadimu. Dia pemilik dirimu. Dan kau pura-pura tak tahu. Ini bentuk kebodohan nyata manusia pada umumnya.
Hamparkan sajadahmu, bicaralah pada Allah. Kau sudah terlalu lelah melarikan diri dan menyakiti dirimu sendiri. Karena sesungguhnya bersamaNya adalah obat bagimu, penawar rasa sakit, pengering luka yang melepuh, pengangkat duri yang menusuk dalam.
Jangan jauh-jauh dari Allah. Kau tahu jika Dia tak pernah pergi dan menghilang. Kau saja yang tak kembali menemui-Nya.